Dwi Hartono Diduga Otak Penculikan Kacab Bank BUMN Dikenal Murah Hati, Sering Bagikan Tips Sukses

www.hukumnasional.com.ǁJakarta,27 Agustus 2025-Nama pengusaha Dwi Hartono terseret dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Ilham Pradipta.

Dwi Hartono diduga menjadi salah satu otak dalam penculikan Ilham Pradipta.

Penangkapan sang pengusaha pun sebelumnya sudah dikonfirmasi Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.

“Saya nggak boleh sebut nama, hanya membenarkan,” kata Ade Ary saat dikonfirmasi, Selasa (26/8/2025).

“pengusaha itu, dia salah satu aktor penculikan,” ungkapnya.

Sosok Dwi Hartono rupanya dikenal sebagai pengusaha yang murah hati.

Jauh sebelum namanya terseret dalam kasus penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta, Dwi Hartono memiliki citra sebagai sosok menginspirasi.

Di chanel Youtube pribadinya, pengusaha ini kerap membagikan konten tentang tips atau kiat-kiat sukses.

Salah satu kontennya, berjudul ‘Cara sukses sebelum usia 30 tahun’ sudah ditonton lebih dari 2 ribu kali.

Ada pula konten berjudul ‘3 Jenis usaha atau bisnis dijamin cepat kaya’ yang sudah ditonton 71 ribu kali.

Di bio Instagram pribadinya, tertulis bahwa Dwi Hartono memiliki bisnis property, perkebunan, trading, pendidikan, e-commerce, fashion, dan skin care.

Pengusaha asal Kabupaten Tebo, Jambi ini dikenal sebagai sosok dermawan dan murah hati.

Penangkapannya terkait kasus penculikan dan pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta pun sampai mengejutkan banyak pihak.

Jay Saragih, salah satu warga Tebo mengatakan, Dwi sempat berencana maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tebo 2024.

Rencana itu bukan hanya sekadar ambisi pribadi, namun datang dari dorongan masyarakat sekitar yang mengenalnya sebagai sosok pemurah.

Jay mengatakan, Dwi Hartono kerap membantu warga sekitar.

“Ya, dulu dia mau maju bupati, tapi dia diminta jadi nomor dua (wakil bupati), jadi batal, karena dari awal dia mau nomor satu (bupati),” kata Jay kepada , Selasa (26/8/2025).

“Jadi, warga pun memang sebenarnya dulu itu berharap dia maju jadi bupati, bukan wakil. Kan dia dikenal sebagai dermawan di sini. Jadi dia mundur,” tambah Jay.

Semasa kecil, Dwi Hartono tinggal di Jalan Sapat, RT 22, Dusun Jati Makmur, Desa Mekar Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi.

Sikap Dwi yang dikenal dermawan juga turut diakui kakak kelas SMP nya, Hartono.

Hartono mengaku sedikit mengetahui tentang Dwi Hartono. Sejak kecil, ia dikenal tak pernah macam-macam.

“Orangnya baik, dermawan. Kalau ada acara suka memberi,” ujarnya, dikutip dari Tribun Jambi, Selasa (26/8/2025).

“Ada dia menghibahkan ambulans, dulu masih satu dengan Desa Tirta Kencana. Sekarang sudah mekar, Desa Mekar Kencana, jadi ambulansnya sudah diserahkan oleh pihak Desa Tirta Kencana ke sini, karena mereka ada ambulans baru,” beber Hartono.

Penangkapan terduga otak penculikan

Sebelumnya Subdit Jatanras Polda Metro Jaya menangkap empat orang yang diduga menjadi aktor intelektual kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.

Mereka yang dibekuk ini masing-masing berinisial C, DH, YJ, dan AA.

DH, YJ, dan AA, ditangkap di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025) sekitar pukul 20.15 WIB.

Sementara itu, C ditangkap Minggu (24/8/2025) sore tadi sekira pukul 15.30 WIB di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

Seiring perkembangan kasus ini, nama pengusaha Dwi Hartono mencuat sebagai sosok inisial DH yang turut diamankan polisi.

Ilham Pradipta alias korban awalnya diculik di area parkir supermarket di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025). Aksi penculikan itu terekam CCTV.

Korban yang mulanya terlihat berjalan dan hendak membuka pintu mobil, langsung disergap oleh para pelaku.

Korban ditarik dan dimasukkan secara paksa ke mobil yang ditumpangi oleh Eras dkk.

Setelah diculik, korban dibunuh dan jasadnya ditemukan dengan kondisi tangan, kaki, dan wajah terikat lakban di sebuah persawahan di Cikarang, Bekasi, Kamis (21/8/2025) pagi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Exit mobile version