Peringatan Hari Tritura, PT Tjakrawala Timor Sentosa Gelar Pertunjukan Seni dan Budaya Tradisional

www.hukumnasional.comǁBabau, Kupang – Nusa Tenggara Timur, 10 Januari 2025- PT Tjakrawala Timor Sentosa, perusahaan yang berfokus pada produksi garam, merayakan Hari Tritura yang jatuh pada 10 Januari dengan menggelar acara yang berbeda dan berkesan. Peringatan tahun ini mengusung tema “Menjaga Kebersamaan Melalui Seni dan Budaya,” yang menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya tradisional Nusa Tenggara Timur (NTT). Acara ini dilaksanakan di kawasan perusahaan yang terletak di Babau, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Peringatan Hari Tritura ini dihadiri oleh para petambak garam, karyawan PT Tjakrawala Timor Sentosa, serta masyarakat sekitar. Kegiatan yang berlangsung semarak ini tidak hanya bertujuan untuk memperingati peristiwa sejarah yang terjadi pada 10 Januari 1966, tetapi juga sebagai upaya untuk melestarikan budaya lokal serta mempererat tali persaudaraan antarwarga dan antara perusahaan dengan masyarakat.

Direktur PT Tjakrawala Timor Sentosa, Nurhadi Wiyono, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa peringatan Hari Tritura kali ini menjadi momentum untuk mengenang perjuangan bangsa Indonesia, sekaligus merayakan kekayaan budaya daerah. “Melalui pertunjukan seni dan budaya tradisional, kami ingin menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap budaya lokal. Selain itu, acara ini juga menjadi wujud komitmen kami untuk terus menjaga semangat gotong royong dan persatuan dalam membangun daerah ini, khususnya dalam sektor pergaraman,” ujar Nurhadi.

Acara dimulai dengan sambutan dari Nurhadi Wiyono, yang mengajak seluruh hadirin untuk mengingat pentingnya nilai-nilai persatuan yang terkandung dalam sejarah Hari Tritura. Dalam peringatan ini, perusahaan tidak hanya fokus pada aspek ekonomi dan industri, tetapi juga ingin mengajak masyarakat untuk lebih mengenal dan mencintai budaya yang ada di Nusa Tenggara Timur.l

Sebagai bagian dari rangkaian acara, PT Tjakrawala Timor Sentosa menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya tradisional NTT. Acara tersebut diwarnai dengan tarian adat, musik tradisional, dan pertunjukan seni lainnya yang melibatkan seniman lokal dan anak-anak dari komunitas sekitar. Salah satu yang mencuri perhatian adalah tarian “Caci” yang merupakan tarian perang tradisional dari Manggarai, serta musik Gendang Beleq yang memeriahkan suasana.

Selain itu, juga diadakan pameran kerajinan tangan khas NTT yang diproduksi oleh masyarakat setempat. Pameran ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengenal lebih jauh produk-produk lokal yang memiliki potensi besar untuk dipasarkan, sekaligus mendukung ekonomi kreatif daerah.

Dalam kesempatan tersebut, PT Tjakrawala Timor Sentosa juga memberikan perhatian khusus kepada petambak garam yang merupakan bagian integral dari operasi perusahaan. Sebagai bentuk dukungan kepada mereka, perusahaan memberikan bantuan sosial berupa paket sembako dan fasilitas pelatihan untuk meningkatkan keterampilan para petambak garam dalam hal pengolahan dan pemasaran produk.

Perusahaan juga berkomitmen untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas produksi garam, dengan memanfaatkan teknik-teknik ramah lingkungan dan berkelanjutan. Melalui pembinaan yang intensif dan semangat gotong royong, PT Tjakrawala Timor Sentosa berharap dapat membantu petambak garam lokal untuk lebih sejahtera.

Acara Peringatan Hari Tritura ini juga menjadi bagian dari komitmen PT Tjakrawala Timor Sentosa dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya dalam sektor pergaraman. Selain melestarikan budaya dan meningkatkan kesejahteraan petambak garam, perusahaan ini juga berupaya untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat setempat.

“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat dan pelestarian budaya lokal. Semoga melalui kebersamaan dan semangat gotong royong, kita bisa terus maju bersama untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik,” ujar Nurhadi Wiyono.

Acara diakhiri dengan penanaman pohon sebagai simbol komitmen PT Tjakrawala Timor Sentosa terhadap keberlanjutan lingkungan dan masa depan yang lebih hijau. Semangat kebersamaan dan cinta terhadap budaya lokal menjadi pesan utama yang diharapkan dapat terus menginspirasi semua pihak, baik dari kalangan perusahaan, petambak garam, maupun masyarakat.

Peringatan Hari Tritura 10 Januari ini diharapkan menjadi langkah positif bagi PT Tjakrawala Timor Sentosa dalam mempererat hubungan dengan masyarakat lokal dan berkontribusi lebih besar dalam pembangunan ekonomi dan sosial di Nusa Tenggara Timur.